ratapan dikala sepi...

Diposting oleh ipoel Selasa, 16 Februari 2010

PUPUS

Harapan dan impian tak berubah
Selalu berguguran dan tumbang sebelum musimnya
Di akhir tahun, di awal duka
Ibarat nyanyian pilu, menenggelamkan

Aku bagai semut terjatuh di danau dangkal
Tak mampu menggapai apapun
Tak kuasa merasakan semua
Hanya terdengar nafasku bergemuruh
Dan menangis di ujung hatimu

Aku sadar…
Menggapaimu terlalu lelah bagiku
Bagai kapas di pucuk rindu

APA ADANYA......

Sunyi itu sepi
Sepi itu hampa
Hampa itu kosong
Kosong itu nol

Semua itu berputar
Berputar tiada henti
Membentuk lingkaran setan
Tak ada ujung.. Tak ada pangkal

Berputar itu memusingkan
Pusing yg dicari-cari
Dicari sampai ke tepi
Namun tak jua terjawab

Jawab itu tak pernah ada
Tak pernah ada jangan dicari
Hanya membuat pusing yang berputar
Biarkan semua apa adanya

 SERULING SEPI......

 Titip mata dan hati, untuk kamu
 Hanya di dadamu aku ingin rebah, hanya di hatimu cinta ini ingin kulabuhkan
 Desah nafasmu masih bisa kucium di sudut malam ini, datanglah padaku dengan cintamu…
 Hadirmu menggoda angan berontak, menyulam bait-bait kerinduan
 Cinta seperti gerimis. Menghadirkan sejuk yang membuat jiwa basah oleh bahagia
 Biarkan aku mencintaimu agar tak ada sesal yang mengekor di belakang hari
 Apakah aku ada di sana dalam memori pengembaraanmu? Jika iya, akan kukatakan cinta detik ini juga
 Apa kata hujan hari ini? Dia masih menangis karena bumi yang diguyurnya masih kemarau. Seperti hatiku yang gersang, menunggu cintamu yang tak kunjung datang
 Tak lelah ditebas mimpi semu, tak hilang disembunyikan langit hitam. Cinta atau bukan, yang pasti kau tetap yang terindah dalam hidupku
 Lenyapkan ragumu, yakinkan hatimu. Akulah orang terbaik yang mencintaimu…
 Jangan pernah meragukan cintaku, karena aku sungguh-sungguh
 Ini bukan bercanda. Ini serius 100%. Kau buat aku terdiam. Lalu cinta mengetukku tiba-tiba
 Semua telah jelas. Aku tak kuasa dan tak mampu berlari dari cintamu
 Hatiku telah kau renggut habis tanpa sisa. Aku jatuh cinta padamu, itu faktanya


REBAHLAH LANGIT....!!

 Tidurlah tidur. Disini, aku tak pernah lelah mencipta rindu untukmu
 Yang kuharap malam ini hanya tenangmu. Yang kuinginkan saat ini hanya damaimu. Yang kupinta detik ini hanya bahagiamu. Met tidur, sayang…
 Rebahlah di peraduanmu dengan kepala tengadah dan hati tak resah. Percayalah, aku selalu gelisah bila tidurmu diselimuti gundah
 Aku tersudut sepi tapi bibirku terus mengucap namamu. Met bobo, sayang. Terangilah malam dengan desah nafasmu. Di sini, aku menjagamu.
 Mengalirlah restu Tuhan untuk mimpimu, malam ini. Selamat tidur, semoga kau tak bosan dengan sapaku
 Bermimpilah dalam dekapan penuh wangi bunga. Menyepuh malam dengan getar-getar rindu. Hanya ada aku dan kamu.
 Seribu jejak yang kupijak. Seribu garis yang kugores. Membawaku ke dalam negerimu. Mengais mimpimu malam ini. Met bobo sayangku…
 Tidurlah tidur. Pejamkan mata dengan tenang sambil memeluk malam yang menyimpan jutaan misteri
 Pagutlah cemerlang hatimu di batas mimpi. Di sudut hati yang terdalam, kubingkai satu rindu untuk tidurmu…
 Met tidur. Semoga mendung terpasung di atap kamarmu. Membiaskan setaman keteduhan dalam lelapmu.
 Biarkan malam menghamburkan senyum untuk tidurmu
 Sujudku untuk malammu. Doaku untuk senyum teduh dalam mimpimu.
 Damaikah malam yang kau rebahi di antara tebasan waktu yang memburumu? Di sini, aku ada untukmu…
 Aku ingin kamu tertidur lelap. Mimpi tentangku seutuhnya.



 DALAM KABUT...

 Seperti buku usang di atas meja. Di antara gudang dan rumah tua. Di antara waktu dan asa. Tertiup angin, tak sengaja terbuka. Tertinggal, dan tak terbaca…
 Aku memilih pergi. Aku takkan pernah bisa mencampakkan cinta ini. Dan aku akan tetap mencintaimu walau kau tak memiliki cintaku.
 Ke mana hujan pergi hari ini? Sejenak menggoda bumi pada siang yang gerah, lalu hilang saat malam tengadah. Seperti cintamu yang datang lalu pergi begitu saja…
 Padamu kutemukan terang di ujung jalan. Padamu juga kuhisap luka yang enggan mengering
 Aku setia duduk di sudut keheningan. Mengais arti dari sebuah bahagia yang tak kunjung tiba
 Pada awan, kujeritkan aroma pedihku. Mengarak seribu duka karena kepergianmu…
 Mengapa begitu susah kuraih hatimu? Padahal, aku hanya inginkan satu tawamu, tak lebih.
 Beginikah rasanya patah hati? Cahaya yang kulihat semakin pudar. Harapan tinggal gulita yang tak bisa kuraba lagi
 Yang tersisa dalam hatiku hanyalah gelap dalam asa. Aku telah hancur. Membela cinta tapi sia-sia
 Auramu yang makin pudar oleh sikap tak pasti. Sikapmu melemahkanku. Bisumu menyurutkan langkahku. Lebih baik aku pergi, permisi…!



 Waktunya telah tiba. Saatnya ini untuk berkaca. Apa yang telah kita torehkan di atas bumi? Tambah umur. Tambah dewasa. Happy b’day…
 Selain mengingatmu, tak ada lagi yang lebih penting buatku. Detik ini aku hanya ingin menyapamu dengan satu doa : semoga Tuhan selalu melimpahkan cinta-Nya di hatimu
 Jangan berhenti mencintaiku. Jangan pernah duakan hatiku. Setialah untukku sampai maut menjemput. Bahagia selalu memayungi di setiap kehidupan kita. Empat pintaku untuk hari ulang tahunmu.
 Saat nyala lilin membias di wajahmu. Kusatukan doa demi bahagiamu.
 Di hari ulang tahunmu, aku berjanji akan terus mengeja hati tanpa henti



 Kemarin kita ketemu, hari ini aku mulai kangen
 Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Sedekat bunga dengan kelopaknya
 Di mataku, kamu bukan sekedar teman biasa
 Andai saja aku mengenalmu sejak lama, tentu kebersamaan kita tidak berawal hari ini
 Kita bertemu tanpa rekayasa. Dan tahu-tahu aku merasa begitu dekat denganmu, tanpa kusengaja
 Tiba-tiba aku mulai kenal mahluk bernama kangen, saat jauh dari sisimu
 Di mana kau alamatkan rumah hatimu? Agar aku tak salah berlari
 Kata-kata mati mengepungku. Seolah aku tak mampu membahasakan cintaku padamu